Dolar Australia Menguat Karena Dolar AS Melemah Di Tengah Meredanya Kekhawatiran Lonjakan Inflasi

Dolar Australia (AUD) menghentikan penurunan enam hari berturut-turutnya pada hari Senin, didukung oleh melemahnya Dolar AS (USD) menyusul rilis data inflasi Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) bulan Januari pada hari Jumat. Laporan tersebut sejalan dengan ekspektasi, meredakan kekhawatiran lonjakan inflasi yang tidak terduga di AS.
Pengukur Inflasi TD-MI Australia turun sebesar 0,2% bulan ke bulan pada bulan Februari, membalikkan kenaikan 0,1% pada bulan Januari. Ini menandai penurunan pertama sejak Agustus lalu dan mengikuti keputusan Bank Sentral Australia (RBA) untuk memangkas suku bunga tunai sebesar 25 basis poin menjadi 4,1% selama pertemuan kebijakan moneter pertamanya tahun ini, yang mencerminkan perlambatan berkelanjutan dalam inflasi yang mendasarinya. Namun, secara tahunan, pengukur tersebut naik sebesar 2,2%, sedikit di bawah kenaikan sebelumnya sebesar 2,3%.
AUD juga menerima dukungan kenaikan dari data ekonomi Tiongkok yang optimis. Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur Caixin Tiongkok naik menjadi 50,8 pada bulan Februari dari 50,1 pada bulan Januari, melampaui ekspektasi Pasar sebesar 50,3. Mengingat peran Tiongkok sebagai mitra dagang utama bagi Australia, pembacaan PMI yang lebih kuat memberikan dorongan bagi Dolar Australia.
Namun, kenaikan AUD dapat dibatasi oleh meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok. Selama akhir pekan, Presiden AS Donald Trump mengumumkan Tarif tambahan sebesar 10% untuk impor Tiongkok mulai hari Selasa, menambah Tarif sebesar 10% yang diberlakukan bulan lalu. Pada hari Kamis, Trump menyatakan di Social Truth bahwa Tarif sebesar 25% untuk barang-barang Kanada dan Meksiko akan berlaku pada tanggal 4 Maret.(ads)
Sumber: FXStreet

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.