PT Rifan Financindo Berjangka – Harga emas bergerak relatif datar pada perdagangan Kamis pagi setelah reli dua hari berturut-turut. Sentimen pasar tertekan oleh meningkatnya kekhawatiran mengenai independensi Federal Reserve serta risiko inflasi di Amerika Serikat. Pada pukul 09.04 waktu Singapura, harga emas spot terkoreksi tipis 0,2% menjadi US$3.391,71 per ons, sementara Bloomberg Dollar Spot Index melemah 0,1%. Untuk logam mulia lainnya, perak dan paladium diperdagangkan stabil, sedangkan platina mencatatkan sedikit pelemahan.
Tekanan terhadap pasar muncul setelah Presiden Donald Trump mengambil langkah tanpa preseden dengan memberhentikan Gubernur The Fed, Lisa Cook, atas tuduhan pemalsuan dokumen hipotek. Cook menegaskan akan menempuh jalur hukum, sementara tim kuasa hukumnya menyebut pemecatan tersebut tidak memiliki dasar fakta maupun landasan hukum. Langkah ini memicu kekhawatiran bahwa kebijakan moneter AS dapat semakin terpolitisasi.
Apabila Trump berhasil menyingkirkan Cook, ia berpeluang mengamankan mayoritas empat kursi dari tujuh anggota Dewan Gubernur The Fed. Mengingat presiden kerap mendesak pemangkasan suku bunga, pasar menilai independensi bank sentral berpotensi melemah. Kondisi tersebut dikhawatirkan dapat menggerus kepercayaan investor terhadap aset-aset berbasis dolar sekaligus mempercepat laju inflasi—kombinasi yang secara historis cenderung mendukung pergerakan emas.
Secara teknikal, harga emas masih bergerak dalam kisaran konsolidasi setelah menyentuh rekor di atas US$3.500 per ons pada April lalu. Pasar menantikan katalis baru untuk keluar dari rentang tersebut setelah reli tajam sepanjang 2024 hingga awal 2025. Dalam jangka menengah, tren emas tetap ditopang oleh sejumlah faktor, antara lain ketegangan geopolitik, aliran dana ke ETF berbasis emas, serta strategi diversifikasi cadangan devisa bank sentral dari dolar AS.
Sumber : Newsmaker.id
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA – Gn