Minyak Terus Turun dengan Fokus pada Pasokan OPEC+ dan Prospek Tarif

Minyak terus turun karena investor mempertimbangkan prospek pasokan OPEC+ yang lebih banyak dan dampak dari ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok.
Brent diperdagangkan mendekati $66 per barel setelah turun 2% pada hari Rabu, sementara West Texas Intermediate berada di atas $62. Beberapa anggota kelompok produsen akan mencari peningkatan pasokan yang lebih besar lagi pada bulan Juni karena perselisihan mengenai kepatuhan terhadap kuota memburuk, Reuters melaporkan, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
Ketegangan yang berkembang dalam kelompok tersebut, khususnya dengan Kazakhstan, telah memicu kekhawatiran akan perang harga. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya akan mengadakan pertemuan pada tanggal 5 Mei untuk memutuskan apa yang harus dilakukan pada bulan Juni.
“Perselisihan internal dalam OPEC+ telah memperkuat risiko penurunan pasokan Minyak, sementara ketegangan Tarif yang terus-menerus terus membebani sentimen makro,” kata Zhou Mi, seorang analis di sebuah lembaga penelitian yang berafiliasi dengan Chaos Ternary Futures Co.
“Dengan latar belakang ini, Minyak mentah mungkin melanjutkan tren penurunannya.” Minyak telah turun tajam bulan ini karena kekhawatiran bahwa Tarif AS dan pungutan balik dari mitra dagang terbesarnya akan memukul aktivitas ekonomi dan memengaruhi permintaan energi.
Sementara ada tanda-tanda meredanya ketegangan antara
Washington dan Beijing, Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan bahwa Presiden Donald Trump belum menawarkan untuk menghapus bea secara sepihak. Sementara itu, persediaan Minyak mentah AS meningkat sebesar 244.000 barel minggu lalu, menurut data Pemerintah. Itu dibandingkan dengan laporan industri yang mengindikasikan persediaan telah menyusut paling banyak tahun ini. Namun, beberapa metrik mengarah ke Pasar jangka pendek yang bullish. Selisih cepat untuk patokan Brent berada dalam backwardation terluas sejak Januari, suatu struktur yang menandakan pasokan yang lebih ketat.
Brent untuk penyelesaian Juni sedikit berubah pada $66,27 per barel pada pukul 10:31 pagi di Singapura.
WTI untuk pengiriman Juni stabil pada $62,39 per barel setelah jatuh 3,2% pada hari Rabu, kerugian terbesar dalam dua minggu.(ads)
Sumber: Bloomberg

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.