Emas Anjlok 3% karena Komentar Trump Pada Fed dan China

Emas pada hari Rabu (23/4) melanjutkan penurunannya dari titik tertinggi sepanjang masa, yang turun lebih dari 3%, karena minat terhadap aset berisiko meningkat pasca Presiden Donald Trump mengatakan dia tidak berencana untuk memecat kepala Fed AS dan juga mengisyaratkan kemajuan dengan China di bidang Tarif.
Harga Emas spot turun 3% menjadi $3.281,6 per ons pada pukul 1:43 siang waktu timur AS (1743 GMT), setelah mencapai rekor tertinggi $3.500,05 pada sesi sebelumnya. Harga Emas berjangka AS turun 3,7% menjadi $3.294,10.
Sementara Phillip Streible, kepala strategi Pasar di Blue Line Futures mengatakan, “Pasar mulai bergerak melewati kejatuhan Tarif. Anda akan melihat rotasi luas dari beberapa aset safe haven kembali mengejar beberapa nama tertentu seperti Apple, Tesla,”. Sentimen di Pasar keuangan yang lebih luas membaik dan Dolar bangkit kembali pasca Trump menarik kembali ancaman untuk memecat Jerome Powell setelah berhari-hari memberikan kritik terhadap ketua Federal Reserve karena tidak memangkas suku bunga.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent juga mengatakan pada hari Rabu bahwa ia yakin Tarif yang terlalu tinggi antara AS dan China harus diturunkan sebelum negosiasi perdagangan dapat dilanjutkan.
Emas, yang digunakan sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa ketidakpastian politik dan keuangan, telah naik lebih dari 26% sejak awal tahun 2025, didorong oleh pembelian bank sentral, ketakutan perang Tarif, dan permintaan investasi yang kuat.
“Dari perspektif teknis, puncak ledakan di sekitar $3.500 dan pembalikan tajam, dalam jangka pendek, telah meningkatkan risiko koreksi yang lebih dalam,” kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, dalam sebuah catatan.
Perak naik 3% menjadi $33,48 per ons, platinum naik sekitar 1,1% menjadi $969,1 dan paladium stabil di $935,59.(yds)
Sumber: Reuters

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.