Minyak Stabil dengan Fokus pada Risiko Perang Dagang dan Pembicaraan AS-Iran

Minyak stabil pada hari Senin (14/4) karena para pedagang mempertimbangkan langkah-langkah terbaru AS dalam perang dagang global, serta pembicaraan “konstruktif” antara Washington dan Teheran.
Brent naik tipis di atas $65 per barel setelah penurunan mingguan berturut-turut, sementara West Texas Intermediate mendekati $62. Presiden Donald Trump menghentikan bea masuk pada beberapa barang elektronik, tetapi ia mengatakan ia masih akan mengenakan Tarif pada sektor tersebut pada waktunya.
Sementara itu, meredakan ketegangan dengan Iran dapat menawarkan prospek untuk volume Minyak yang lebih tinggi. Pembicaraan akhir pekan di Oman menandai keterlibatan tingkat atas pertama sejak 2022 dan mengisyaratkan upaya baru untuk menyelesaikan kebuntuan selama bertahun-tahun atas program nuklir Teheran. Kedua belah pihak sepakat untuk bertemu lagi.
Minyak mentah telah terseret turun pada bulan April karena perang dagang — terutama konfrontasi antara AS dan China — memicu kekhawatiran akan resesi global yang akan merugikan permintaan energi. Keputusan mengejutkan OPEC+ untuk mengembalikan produksi yang ditutup lebih cepat dari yang diharapkan telah menambah kemerosotan.
Perdagangan yang tidak stabil telah menghidupkan kembali kekhawatiran bahwa pasokan Minyak global akan berjalan lebih cepat dari permintaan tahun ini. Pedagang akan mengurai prospek bulanan yang akan dikeluarkan OPEC pada Senin malam untuk petunjuk tentang kondisi yang mendasarinya. Badan Energi Internasional akan mempertimbangkannya pada hari Selasa, termasuk potret pertama tahun 2026.
“Meskipun Pasar telah memperhitungkan beberapa persediaan masa depan, kami mengharapkan surplus besar,” kata analis Goldman Sachs Group Inc. termasuk Daan Struyven dalam sebuah catatan, memperkirakan kelebihan 800.000 barel per hari tahun ini. Brent diperkirakan akan mencapai rata-rata $63 selama sisa tahun 2025, kata mereka.
Kerugian Minyak bulan ini telah menjadi bagian dari reaksi Pasar global yang intens terhadap perang dagang yang berkembang, dengan sebagian besar komoditas dan ekuitas dijual. Terjadi pula penurunan yang tidak biasa dalam Dolar AS dan Treasury, aset yang biasanya berfungsi sebagai tempat berlindung selama periode stres.
Minyak Brent untuk bulan Juni naik tipis 0,6% menjadi $65,15 per barel pada pukul 10:21 pagi waktu London
Sebelumnya, harga berjangka turun sebanyak 0,6%
Minyak WTI untuk pengiriman Mei naik 0,6% menjadi $61,85 per barel. (Arl)
Sumber : Bloomberg

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.