Yen Menguat Terhadap Dolar Jelang Tarif Timbal Balik

Yen menguat dan indeks Dolar turun pada hari Selasa (1/4) karena investor mengkaji putaran terbaru data ekonomi AS menjelang pengumuman Tarif dari pemerintahan Trump yang akan dirilis pada hari Rabu.
Manufaktur AS mengalami kontraksi pada bulan Maret setelah mengalami ekspansi selama dua bulan berturut-turut, sementara inflasi di pabrik mencapai yang tertinggi dalam hampir tiga tahun. Hal ini terjadi karena kekhawatiran meningkat mengenai seberapa besar Tarif akan menaikkan harga bagi konsumen dan bisnis.
Laporan ketenagakerjaan juga menunjukkan lowongan pekerjaan turun menjadi 7,568 juta pada bulan Februari.
“Angka hari ini memberikan lebih banyak bukti tentang kekuatan stagflasi yang terbentuk dalam ekonomi Amerika, yang mengancam akan menempatkan Federal Reserve dalam posisi yang sulit di tengah salah satu gangguan kebijakan ekonomi terbesar dalam beberapa generasi,” kata Karl Schamotta, kepala strategi Pasar, Corpay.
Sementara investor melihat mata uang Jepang sebagai aset yang lebih aman dibandingkan Dolar dalam lingkungan saat ini, karena Tarif AS kemungkinan akan merugikan ekonomi AS juga. Pasar sebagian besar telah terkonsolidasi ke kisaran hari sebelumnya.
Dolar AS turun 0,45% menjadi 149,3 terhadap yen, sementara euro turun 0,5% menjadi 161,37.
Data klaim pengangguran dan penggajian nonpertanian di akhir pekan, dapat memberikan Pasar pandangan lebih jauh mengenai bagaimana ketidakpastian dalam kebijakan perdagangan AS merugikan ekonominya.
Indeks Dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,09% menjadi 104,09.
Euro turun 0,1% menjadi $1,0807 setelah naik 4,5% pada kuartal pertama tahun ini, kinerja kuartalan terkuatnya sejak Oktober-Desember 2022, terutama berkat komitmen Jerman untuk meningkatkan belanja fiskal secara tajam.
Sementara ketegangan geopolitik tetap menjadi fokus karena militer Tiongkok mengatakan telah melakukan latihan di perairan di utara, selatan, dan timur Taiwan pada hari Selasa.
Investor juga telah meningkatkan spekulasinya pada pemangkasan suku bunga Bank Sentral Eropa di masa mendatang karena kekhawatiran Tarif dan data ekonomi yang lemah, yang mendorong imbal hasil Obligasi dan mata uang tunggal turun.
Dalam mata uang lain, Dolar Australia terakhir naik 0,5% pada US$0,6277 setelah bank sentral tidak mengubah suku bunga seperti yang diharapkan. Dolar mencapai 0,6217 pada hari Senin, terendah sejak 4 Maret.(yds)
Sumber: Reuters

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.