Dolar AS stabil pada hari Jumat (28/3) menjelang data inflasi utama yang dapat memandu Federal Reserve dengan kebijakan moneternya di masa mendatang, sementara kekuatan konsumen Inggris membantu mendukung pound.
Pada pukul 05:10 ET (09:10 GMT), Indeks Dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, naik tipis menjadi 104,037, menuju kenaikan mingguan yang tipis.
Mata uang AS sebagian besar mengalami perdagangan yang stabil minggu ini, tetapi menuju kerugian triwulanan sekitar 4% karena kekhawatiran tentang dampak Tarif pada aktivitas ekonomi AS, serta inflasi, telah membebani.
Perhatian akan segera beralih di akhir sesi karena AS mendapatkan angka Februari untuk pengukur inflasi PCE pilihan Federal Reserve.
Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi untuk Februari diperkirakan akan menyamai kenaikan bulanan 0,3% bulan sebelumnya.
Sementara itu, apa yang disebut ukuran “inti” terlihat sedikit meningkat secara tahunan dan menyamai kecepatan bulan Januari dari bulan ke bulan.
Angka-angka tersebut muncul karena kekhawatiran yang berkembang bahwa agenda perdagangan agresif Trump dapat memicu kembali tekanan inflasi.
“Pengumuman Tarif otomotif pada hari Rabu belum memberikan dorongan material bagi Dolar, dan kami ingin melihat bagaimana Dolar diperdagangkan hari ini, ketika kita akan mendapatkan beberapa data Dolar yang agak positif,” kata analis di NG, dalam sebuah catatan.
“Saat ini, Pasar memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 17bp pada bulan Juni – sesuatu yang dapat diramalkan jika inflasi tetap stagnan.”
Sumber: Investing.com
Dolar stabil Menjelang rilis PCE
