
Yogyakarta, PT Rifan Financindo Berjangka – Harga minyak global mengalami lonjakan signifikan yang dipicu oleh meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan kebijakan moneter agresif dari Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat. Ketidakstabilan geopolitik di kawasan Timur Tengah, yang dikenal sebagai salah satu pusat produksi minyak terbesar dunia, telah memicu kekhawatiran akan gangguan pasokan, sehingga mendorong harga minyak ke level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Di sisi lain, kebijakan moneter ketat yang diterapkan oleh The Fed dalam upaya mengendalikan inflasi juga turut memberikan tekanan pada harga minyak. Kenaikan suku bunga acuan oleh The Fed telah menyebabkan penguatan dolar AS, yang membuat komoditas seperti minyak menjadi lebih mahal bagi negara-negara yang menggunakan mata uang lain.
Para analis memprediksi bahwa harga minyak akan terus mengalami volatilitas selama ketidakpastian di Timur Tengah berlanjut, dan selama The Fed mempertahankan kebijakan moneternya. Kenaikan harga minyak ini juga berpotensi memberikan dampak inflasi global, yang akan mempengaruhi harga-harga komoditas lainnya.
Dalam jangka pendek, pasar minyak diperkirakan akan tetap sensitif terhadap perkembangan geopolitik dan kebijakan ekonomi global, dengan harga yang terus berfluktuasi mengikuti dinamika kedua faktor tersebut.