Inflasi hingga Utang Jadi Ancaman Terbesar Goyang Ekonomi Global

Kondisi dunia belum berangsur pulih seiring dengan semakin banyak tantangan yang akan muncul. Hal tersebut diungkap dalam laporan World Economic Forum berdasarkan survei Global Risks Perception Survey (GRPS) 2024.
Laporan GRPS 2024 mengungkap, dalam dua tahun ke depan, ada berbagai ancaman yang akan dihadapi dunia. Pertama adalah inflasi dan kedua dan penurunan ekonomi. Inflasi ini berkaitan dengan meningkatnya semua harga barang kebutuhan.

Umumnya, inflasi terjadi karena penyebab utamanya adalah masalah rantai pasok makanan dan energi yang terganggu. Hal ini juga terjadi pada sepanjang tahun 2023 akibat perang yang berlangsung di berbagai negara.

Semakin tingginya harga barang di dunia, inflasi juga akan terus meningkat. Isu inflasi juga menjadi perhatian pada semua negara di dunia. Tingginya harga beberapa barang kebutuhan juga karena dampak dari gejolak geopolitik.

Kedua adalah penurunan ekonomi. Melemahnya pertumbuhan ekonomi dunia memang telah diramalkan berbagai lembaga di dunia. Sejumlah negara besar juga tengah berjuang memperbaiki ekonominya.

Ketiga adalah utang. Isu utang sendiri memang juga menjadi hal penting bagi banyak negara. Sebuah negara dianggap ekonominya baik saat mampu membayar utang tersebut.

Ancaman lainnya, gangguan pada rantai pasokan yang penting secara sistemik, kekurangan tenaga kerja, konsentrasi sumber daya strategis, gangguan terhadap infrastruktur penting, aset bubble bursts, dan aktivitas ekonomi terlarang.

Untuk tahun ini sendiri, ancaman pertama terkait dengan penurunan ekonomi yang menjadi perhatian utama. Risiko ini menjadi perhatian utama hingga hasil survei lebih tinggi yakni 33%. Ini menjadi yang tertinggi ancamannya dari sisi ekonomi.

Kedua adalah rantai pasok yang terganggu untuk barang dan sumber daya penting. Hal ini menjadi bagian penting karena akan berpengaruh pada ketersediaan barang, tingkat harga dan berdampak pada inflasi negara. Survei menunjukkan masyarakat memilih isu ini sebagai ancaman ekonomi dunia sebesar 25%.

Ancaman ketiga adalah rantai pasok makanan yang terganggu. Keempat rantai pasok energi yang terganggu. Hal ini juga terjadi di 2023 buntut pandemi COVID-19 dan perang antar negara yakni Rusia dan Ukraina. Dalam laporan tersebut tingkat survei yang dihasilkan sebesar 18% dan energi 14%.

Ancaman kelima adalah utang (14%). Utang menjadi isu yang serius bagi semua negara. Besaran utang juga bisa menentukan kemampuan negara dalam mengendalikan ekonominya.

Keenam adalah keterampilan atau kekurangan tenaga kerja. Ketujuh, keruntuhan institusi dalam sektor keuangan (7%), kedelapan, housing bubble burst atau harga perumahan yang cepat naik (4%) dan turun dan tech bubble burst (4%).

Sumber : Finance.detik

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.