Gedung Putih menyebut pembicaraan dagang AS–India berlangsung “produktif” dan mengatakan kilang-kilang India sudah memangkas 50% impor Minyak Rusia. Klaim itu disampaikan seorang pejabat AS kepada Reuters pada Kamis, memberi sinyal perubahan arus pasokan yang bisa memengaruhi Pasar global.
Namun, sumber-sumber di India menegaskan pemangkasan belum terlihat pada data saat ini. Mereka menjelaskan, dampaknya kemungkinan baru muncul di angka impor Desember atau Januari, karena kilang sudah telanjur memesan muatan untuk pengapalan November—termasuk sebagian kargo yang baru tiba Desember.
Para sumber juga menyebut Pemerintah India belum memberi instruksi resmi kepada kilang untuk mengurangi impor Rusia. Kementerian Perminyakan India dan beberapa kilang yang biasa membeli Minyak Rusia belum merespons permintaan komentar dari Reuters.
Jika pemotongan benar terjadi, arus Minyak Rusia ke Asia bisa menyusut dan mempengaruhi harga internasional. Tetapi untuk saat ini, timing-nya belum pasti. Pelaku Pasar akan menunggu data impor Desember–Januari serta pergerakan kapal untuk memastikan seberapa besar pengurangan yang nyata.
Dampaknya ke harga: karena pemangkasan impor India belum terlihat di arus fisik, Pasar masih menakar risiko oversupply sehingga Minyak cenderung lesu.
Pagi ini Brent Des bergerak di sekitar $60,98/barel (-0,1%) dan WTI Nov di $56,87/barel (-0,2%) per 08:28 waktu Singapura—keduanya masih di jalur penurunan mingguan ke-3. Jika pemotongan 50% benar-benar terealisasi dan berlanjut hingga Des–Jan, tekanan pasokan bisa berkurang dan menjadi penopang harga, tetapi untuk saat ini biasnya masih turun.(asd)
Sumber : newsmaker.id
AS: India Pangkas Minyak Rusia 50%
