Harga Minyak memperpanjang kenaikan dalam perdagangan Asia pada hari Rabu (23/4) karena AS memberlakukan sanksi baru terhadap Iran di tengah pembicaraan nuklir yang sedang berlangsung, sementara investor menilai laporan mingguan yang menunjukkan penurunan besar dalam persediaan Minyak mentah AS.
Sentimen Pasar semakin didukung oleh Presiden AS Donald Trump yang menarik kembali ancaman sebelumnya untuk memecat Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan menyatakan keyakinannya pada hubungan perdagangan negara tersebut
Pada pukul 21:07 ET (01:07 GMT), Minyak Berjangka Brent yang berakhir pada bulan Juni naik 1% menjadi $68,12 per barel, sementara Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) juga naik 1% menjadi $63,58 per barel.
Kedua kontrak ditutup hampir 2% lebih tinggi pada hari Selasa.
Presiden Donald Trump pada hari Selasa meredakan ketegangan dengan Federal Reserve, menarik kembali ancaman sebelumnya untuk memecat Ketua Jerome Powell. Langkah tersebut diambil setelah beberapa hari kritik meningkat dari presiden, yang telah berulang kali mendesak bank sentral untuk memangkas suku bunga lebih agresif.
Trump juga menyatakan optimisme atas potensi negosiasi perdagangan dengan China. Ia mengatakan kesepakatan potensial dapat mengarah pada pengurangan Tarif yang “substansial”. Namun, “tidak akan nol,” imbuhnya.
Trump menegaskan bahwa AS “baik-baik saja dengan China” dan negara-negara lain.(ads)
Sumber: Investing.com
Harga Minyak Naik Diiringi Sanksi Baru Iran, Penurunan Besar Dalam Persediaan Minyak Mentah AS
