Harga Minyak Naik Saat Pasar Pulih dari Serangan Trump terhadap Powell

Minyak naik pada hari Selasa (22/4) karena Pasar yang lebih luas pulih dari penurunan pada hari Senin yang didorong oleh meningkatnya kritik Presiden AS Donald Trump terhadap Ketua Federal Reserve Jerome Powell.
West Texas Intermediate naik lebih dari 1% hingga mendekati $64 per barel, bangkit kembali dari penurunan 2,5% pada hari sebelumnya. Pemulihan sebagian Minyak mentah dibantu oleh lonjakan ekuitas AS.
Dalam serangan terbarunya terhadap Powell, Trump memperingatkan bahwa ekonomi AS dapat melambat jika bank sentral tidak bergerak untuk menurunkan suku bunga. Presiden telah mempertimbangkan untuk memecat ketua Fed, yang mendorong investor untuk menjual saham, Obligasi, dan Dolar AS pada hari Senin.
Minyak terseret dalam kekacauan, memperpanjang kemerosotan bulan ini yang telah diperburuk oleh meningkatnya ketegangan antara AS dan mitra dagang utamanya.
Di tempat lain, Wakil Presiden JD Vance mendorong hubungan yang lebih kuat antara New Delhi dan Washington di berbagai bidang mulai dari energi hingga pertahanan. India adalah importir Minyak mentah terbesar kedua di dunia, setelah Tiongkok, di mana pembicaraan Tarif masih terhenti.
“Dalam jangka pendek, saya perkirakan gelombang penjualan terbesar sudah berlalu,” kata Martijn Rats, ahli strategi Minyak global di Morgan Stanley, dalam wawancara Bloomberg Television. “Saat kita melewati musim panas, permintaan musiman memang sedikit mendukung, tetapi kemudian pada paruh kedua kita mungkin akan mengalami periode tekanan ke bawah lagi.”
Meskipun ada pesimisme baru-baru ini karena para peramal memangkas perkiraan permintaan Minyak mereka, pengukur Pasar terdekat telah menunjukkan kekuatan. Kontrak berjangka Brent terdekat diperdagangkan mendekati premi terbesarnya terhadap bulan berikutnya sejak Januari, sebuah tanda pasokan yang ketat.
Minyak West Texas Intermediate untuk bulan Juni, kontrak paling aktif, naik 1,4% menjadi $63,28 pada pukul 10:32 pagi waktu New York.
Minyak Brent naik 1,1% menjadi $66,99 per barel. (Arl)
Sumber: Bloomberg

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.