Dolar Australia (AUD) menguat untuk sesi kelima berturut-turut terhadap Dolar AS (USD) pada hari Selasa (15/4). Pasangan AUD/USD terus menguat setelah Presiden AS Donald Trump membebaskan produk teknologi utama dari Tarif “timbal balik” barunya, yang mengangkat sentimen risiko global.
Pengecualian tersebut mencakup barang-barang yang sebagian besar diproduksi di Tiongkok—seperti telepon pintar, komputer, semikonduktor, sel surya, dan layar panel datar—yang memberikan dorongan bagi AUD, karena Tiongkok tetap menjadi mitra dagang terbesar Australia dan konsumen utama komoditasnya.
Risalah rapat Reserve Bank of Australia (RBA) pada 31 Maret–1 April menunjukkan bahwa waktu pergerakan suku bunga berikutnya masih belum pasti. Sementara Dewan mencatat bahwa rapat Mei akan menjadi waktu yang tepat untuk menilai kembali kebijakan, Dewan menekankan bahwa tidak ada keputusan yang telah ditentukan sebelumnya.
Anggota mengakui bahwa ketidakpastian global, khususnya seputar Tarif AS, dapat secara signifikan memengaruhi prospek. Dewan juga menyoroti risiko positif dan negatif terhadap ekonomi dan inflasi Australia.
Imbal hasil Obligasi Pemerintah Australia 10 tahun merosot ke sekitar 4,33%. Sementara Bank Sentral Australia (RBA) mempertahankan suku bunga tidak berubah bulan ini, bank tersebut bersikap lebih lunak terhadap pemangkasan suku bunga di masa mendatang, yang menunjukkan meredanya inflasi inti. Pasar saat ini memperhitungkan pemangkasan sebesar 25 basis poin pada bulan Mei dan mengantisipasi sekitar 120 basis poin dari total pelonggaran sepanjang tahun.(Ads)
Sumber: FXStreet
Dolar Australia Tetap Menguat Usai Risalah Rapat RBA
