Harga Minyak Stabil Setelah Turun Tajam Akibat Kekhawatiran Dampak Perang Dagang

Harga Minyak mengalami penurunan terbesar minggu ini karena investor menilai perubahan mendadak terbaru dalam kebijakan perdagangan AS dan dampaknya terhadap permintaan di Tiongkok, importir Minyak mentah terbesar di dunia.
Harga Minyak West Texas Intermediate stabil di kisaran $60 per barel setelah turun 3,7% pada hari Kamis, sementara Brent mengakhiri sesi tersebut di kisaran $63. Aksi jual besar-besaran melanda saham, Obligasi, dan Dolar AS karena kekhawatiran akan resesi global melanda Wall Street.
Harga Minyak turun lebih dari 15% bulan ini karena dorongan Tarif AS yang agresif memicu peringatan akan resesi global yang akan menekan permintaan energi. Harga Minyak kembali naik pada hari Rabu setelah Presiden Donald Trump mengumumkan penghentian Tarif yang lebih tinggi selama 90 hari terhadap puluhan negara, tetapi sejak itu ia telah menaikkan bea masuk terhadap Tiongkok menjadi 145%.
AS pada hari Kamis menurunkan perkiraannya untuk produksi dalam negeri dan pertumbuhan permintaan Minyak global, dalam proyeksi yang dibuat sebelum berita Tarif hari Rabu. WTI untuk pengiriman Mei sedikit berubah pada $60,11 per barel pada pukul 6:41 pagi di Singapura. Brent untuk penyelesaian Juni ditutup 3,3% lebih rendah pada $63,33 per barel pada hari Kamis.(ads)
Sumber: Bloomberg

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.