Pedagang Dolar Bersiap untuk Kerugian Lebih Lanjut Setelah Penurunan Mata Uang Sebesar 1,5%

Pedagang bersiap untuk pelemahan Dolar lebih lanjut setelah Tarif perdagangan besar-besaran Presiden Donald Trump melemahkan mata uang AS paling parah dalam dua setengah tahun.
Data opsi menunjukkan investor bersikap pesimis terhadap Dolar pada bulan mendatang untuk pertama kalinya sejak September. Indeks Spot Dolar Bloomberg turun sebanyak 1,5% pada hari Kamis dan Dolar AS jatuh terhadap semua mata uang G-10, anjlok sekitar 2% terhadap yen dan franc Swiss. Dolar AS turun lebih dari 1% terhadap euro dan pound, dan jatuh ke titik terlemahnya terhadap Dolar Kanada sejak pertengahan Desember.
Dolar telah menjadi pecundang terbesar dari peristiwa tadi malam,” kata Sonja Marten, kepala penelitian kebijakan moneter dan valas di DZ Bank AB di Frankfurt, dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg TV. “Orang-orang kini fokus pada dampak ekonomi yang dapat ditimbulkan Tarif ini terhadap AS sendiri.”
Tarif yang lebih tinggi dari perkiraan mengancam akan menaikkan harga barang senilai triliunan Dolar yang diimpor ke AS setiap tahun. Untuk saat ini, investor bertaruh bahwa pungutan tersebut akan menghambat ekonomi Amerika, alih-alih memicu kembali inflasi, dan hal itu memicu taruhan pada pemotongan suku bunga yang lebih dalam dari Federal Reserve—menambah tekanan depresiasi pada Dolar AS.
Dana lindung nilai telah meningkatkan taruhan bearish pada Dolar, terutama terhadap yen dan euro, sementara juga memprediksi volatilitas yang lebih tinggi hingga akhir tahun, menurut pedagang mata uang yang mengetahui transaksi tersebut yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara di depan umum.
Pasar bertaruh melawan Fed di sini, dengan mengatakan bahwa pertumbuhan AS yang lebih lemah — terutama jika disertai dengan peningkatan pengangguran — akan mengalahkan kenaikan inflasi terkait Tarif,” kata Ray Attrill, kepala strategi valuta asing di National Australia Bank Ltd.
Swap indeks semalam mengisyaratkan peluang 80% penurunan suku bunga Fed pada bulan Juni, naik dari 76% pada hari Rabu. Imbal hasil Treasury 10 tahun turun mendekati 4%.
Jika penurunan imbal hasil AS berkelanjutan, “masih banyak lagi penurunan Dolar AS yang akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang,” tambah Attrill.(Ads)
Sumber: Bloomberg

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.