Harga Emas mencapai rekor tertinggi pada hari Kamis (27/2), karena investor mencari aset safe haven sebagai respons terhadap meningkatnya ketegangan perdagangan global dan jatuhnya Pasar ekuitas, menyusul pengumuman Tarif otomotif baru oleh Presiden AS Donald Trump.
Harga Emas spot naik 1% menjadi $3.050,32 per ons pada pukul 01:40 siang waktu AS (1740 GMT) setelah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di $3.059,30. Emas batangan telah mencapai 17 rekor tertinggi tahun ini.
Harga Emas berjangka AS naik 1,3% menjadi $3.061, juga mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di $3.071,30 di awal sesi.
Sementara Pasar saham global jatuh karena saham di beberapa produsen mobil terbesar dunia jatuh. Emas juga mendapat dukungan dari arus masuk dana bank sentral yang kuat dan permintaan ETF, kata Phillip Streible, kepala strategi Pasar di Blue Line Futures.
Investor kini tengah menunggu data Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS (PCE) yang akan dirilis pada hari Jumat untuk mengukur lintasan penurunan suku bunga lebih lanjut, setelah keputusan Federal Reserve minggu lalu untuk mempertahankan suku bunga acuannya tetap stabil.
Emas secara tradisional dipandang sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan politik dan sering kali tumbuh subur dalam lingkungan suku bunga rendah.
Sementara Goldman Sachs pada hari Rabu menaikkan perkiraan harga Emas akhir tahun 2025 menjadi $3.300 per ons dari $3.100, dengan alasan arus masuk ETF yang lebih kuat dari perkiraan dan permintaan bank sentral yang terus berlanjut.
Perak spot naik 1,7% menjadi $34,27 per ons setelah mencapai level tertinggi sejak Oktober 2024 di awal sesi.(yds)
Sumber: Reuters
Tarif AS Picu Gejolak Perdagangan, Emas Menguat
