Dolar menguat terhadap sebagian besar mata uang G10 setelah berita utama seputar Tarif AS untuk mobil melemahkan permintaan aset berisiko. Mata uang komoditas memimpin penurunan.
Indeks Bloomberg Dollar Spot naik tipis 0,1% setelah Presiden Donald Trump menandatangani proklamasi untuk menerapkan Tarif 25% untuk impor mobil. Pengukur tersebut menuju kenaikan minggu kedua berturut-turut yang akan menjadi kenaikan terpanjang sejak Januari.
Dolar Australia dan Selandia Baru yang sensitif terhadap risiko masing-masing turun 0,2%.
“Sekarang Tarif mobil sudah berlaku, Pasar mulai khawatir dengan besaran dan besarnya Tarif yang akan diberlakukan pada Hari Pembebasan (2 April),” kata Rodrigo Catril, ahli strategi di National Australia Bank Ltd. di Sydney. “Ketidakpastian berarti pelarian ke aset yang aman dengan Dolar masih menjadi tempat berlindung yang paling aman, dengan mata uang yang pro pertumbuhan menjadi yang paling merugi”.
Imbal hasil Treasury 10-tahun turun dua basis poin menjadi 4,34% karena risiko Tarif mendukung permintaan aset haven
Klaim pengangguran awal AS dan data PDB yang akan dirilis pada hari Kamis kemungkinan akan memberikan lebih banyak petunjuk kepada investor tentang jalur suku bunga Federal Reserve
USD/JPY turun 0,1% menjadi 150,39
Pasangan FX berubah bullish karena bertahan di atas level 150, meskipun masih di bawah DMA-200 di 151,71, analisis teknis menunjukkan
AUD/USD turun 0,2% menjadi 0,6288; NZD/USD turun 0,2% menjadi 0,5720
USD/CAD naik 0,2% menjadi 1,4296
EUR/USD turun 0,1% menjadi 1,0744
USD/MXN naik 0,7% menjadi 20,2499. (Arl)
Sumber : Bloomberg
Dolar Menguat Disaat Risiko Tarif AS Menggerogoti Sentimen
