Poundsterling (GBP) memperpanjang koreksi hingga mendekati 1,2920 terhadap Dolar AS (USD) pada jam perdagangan Eropa pada hari Jumat (21/3). Pasangan GBP/USD melemah karena Dolar AS memperpanjang pemulihan di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve (Fed) tidak akan segera memangkas suku bunga. Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, mengumpulkan kekuatan untuk menembus di atas resistensi utama 104,00.
The Fed menyatakan bahwa mereka tidak terburu-buru untuk bergerak ke pemotongan suku bunga setelah membiarkannya tidak berubah dalam kisaran 4,25%-4,50% pada hari Rabu. Komentar dari The Fed mengenai mempertahankan suku bunga pada level saat ini didasarkan pada ketidakpastian yang “sangat tinggi” atas prospek ekonomi Amerika Serikat (AS) karena penerapan perubahan kebijakan yang signifikan di bawah pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Ketua Fed Jerome Powell mengatakan dalam konferensi pers pada hari Rabu bahwa kebijakan Tarif oleh Presiden AS Trump dapat mendorong inflasi lebih tinggi dan membebani pertumbuhan dalam waktu dekat.
Menurut alat CME FedWatch, Fed hampir pasti akan mempertahankan suku bunga tidak berubah dalam pertemuan bulan Mei, tetapi ada peluang 73% bank sentral dapat memangkasnya pada bulan Juni.
Secara global, selera risiko investor diperkirakan akan tetap terbatas karena Presiden Trump siap untuk mengenakan Tarif timbal balik pada tanggal 2 April, yang berarti Tarif yang sama untuk produk yang sama yang diimpor dan diekspor oleh AS dengan mitra dagangnya. Skenario seperti itu tidak akan menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia.(ads)
Sumber: FXStreet
Poundsterling Terus Terkoreksi Terhadap Dolar AS Saat The Fed Mempertahankan Kebijakan Restriktifnya
