Industri tekstil di Indonesia menghadapi tantangan besar di tahun 2024 dengan penurunan jumlah tenaga kerja sebesar 7,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini mencerminkan tekanan yang terus meningkat di sektor ini, yang berpengaruh signifikan terhadap ekonomi nasional dan kesejahteraan pekerja.
Detail Penurunan
Menurut data dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin), jumlah tenaga kerja di sektor tekstil menurun menjadi 957.122 orang pada 2024, dibandingkan dengan 1.248.080 orang pada tahun 2015. Penurunan tajam ini menunjukkan bahwa sektor ini sedang mengalami masa-masa sulit, terutama dengan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang semakin meluas.
Sementara itu, sektor industri pakaian jadi (wearing apparels) juga mengalami penurunan tenaga kerja sebesar 0,85 persen (year-on-year/yoy) dengan jumlah pekerja mencapai 2.916.005 orang pada 2024. Meskipun penurunan ini lebih kecil dibandingkan sektor tekstil, kondisi ini tetap mengkhawatirkan karena sektor ini sebelumnya menunjukkan pertumbuhan positif.
Penyebab dan Dampak
Penurunan jumlah tenaga kerja ini terkait dengan berbagai faktor, termasuk kondisi pasar global yang tidak menentu, persaingan ketat dari produk tekstil impor, dan peningkatan biaya produksi. Selain itu, pemutusan hubungan kerja yang meluas di sejumlah perusahaan tekstil besar, seperti yang dilaporkan di Jawa Tengah, menambah beban bagi sektor ini.
Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) mencatat bahwa lebih dari 13.800 buruh tekstil telah terkena PHK dari Januari hingga awal Juni 2024. Ancaman PHK juga masih membayangi ribuan pekerja lainnya di industri ini, dengan beberapa perusahaan telah mengumumkan rencana PHK lebih lanjut.
Respon dan Tindakan
Kemenperin sedang berupaya untuk mengatasi masalah ini dengan berbagai inisiatif, termasuk diskusi publik dan pengembangan kebijakan yang dapat membantu meredam dampak negatif di sektor tekstil. Namun, tantangan yang dihadapi sektor ini masih sangat besar, dan memerlukan kerjasama antara pemerintah, pelaku industri, dan pekerja untuk menemukan solusi jangka panjang.
Kesimpulan
Penurunan tenaga kerja di industri tekstil Indonesia pada 2024 mencerminkan tantangan besar yang dihadapi sektor ini. Dengan penurunan sebesar 7,5 persen, diperlukan langkah-langkah strategis untuk mengembalikan daya saing industri ini dan melindungi kesejahteraan pekerja. Kerjasama lintas sektor dan kebijakan yang tepat akan sangat penting untuk mengatasi krisis ini.