
Yogyakarta, PT Rifan Financindo Berjangka – Pada awal perdagangan Asia, Selasa (2/7/2024), harga minyak mengalami kenaikan tipis. Peningkatan ini terjadi di tengah kekhawatiran pelaku pasar mengenai pasokan global yang terus berfluktuasi. Berdasarkan laporan terbaru, harga minyak jenis Brent untuk pengiriman September naik sebesar 0,2 persen menjadi USD 75,30 per barel. Sementara itu, minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus naik 0,3 persen menjadi USD 70,40 per barel.
Faktor Pendorong Kenaikan Harga Minyak
- Kekhawatiran Pasokan Global:
- Pelaku pasar terus mencermati kondisi pasokan minyak global, terutama setelah serangkaian gangguan produksi di beberapa negara produsen minyak utama. Situasi geopolitik di Timur Tengah turut memberikan tekanan pada pasokan.
- Data Ekonomi Positif:
- Kenaikan harga minyak juga didorong oleh data ekonomi positif dari beberapa negara besar yang menunjukkan tanda-tanda pemulihan ekonomi. Hal ini meningkatkan ekspektasi permintaan minyak di masa depan.
- Kebijakan OPEC+:
- Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) tetap berkomitmen pada kebijakan pengurangan produksi untuk menjaga stabilitas harga minyak di pasar global.
Dampak Kenaikan Harga Minyak bagi Indonesia
- Kenaikan Biaya Produksi: Harga minyak yang lebih tinggi dapat meningkatkan biaya produksi bagi industri yang bergantung pada bahan bakar minyak, seperti sektor transportasi dan manufaktur.
- Inflasi: Peningkatan harga minyak dapat memicu kenaikan harga barang dan jasa lainnya, yang berpotensi meningkatkan inflasi.
- Pendapatan Negara: Di sisi positif, kenaikan harga minyak dapat meningkatkan pendapatan negara dari ekspor minyak dan gas.
Prediksi Harga Minyak Ke Depan Analis memperkirakan harga minyak akan terus berfluktuasi dalam beberapa bulan ke depan, tergantung pada perkembangan geopolitik, kebijakan produksi OPEC+, dan pemulihan ekonomi global pasca pandemi.
Kesimpulan Perdagangan minyak di awal pekan ini menunjukkan kenaikan tipis di tengah kekhawatiran pasokan global dan data ekonomi positif. Situasi ini akan terus dipantau oleh pelaku pasar untuk menentukan arah pergerakan harga minyak di masa mendatang.