RI Bisa Jadi Raja di komoditi Beras Dunia, Apa Syaratnya?

Indonesia disebut bisa menjadi Raja Beras Dunia, seperti India. Ada beberapa syarat yang harus dilakukan agar ekosistem ketahanan pangan bisa tercipta dan memudahkan semua proses produksi.
Ketua Umum Angkatan Muda Koperasi Indonesia (AMKI) Frans Meroga Panggabean kata Frans mengatakan seluruh proses produksi, termasuk sarana produksi pertanian dan prasarana diwajibkan melalui koperasi. Untuk itu, perlunya regulasi yang kuat.

“Yang pertama adalah harus dibuatkan regulasi yang kuat agar seluruh proses penyediaan lahan, penyediaan benih, kepastian kecukupan pupuk, pengairan, pestisida, penggilingan saat panen, pengemasan, penyimpanan, transportasi, sampai sebagai off-taker yang membeli hasil panen dari para petani, semua wajib melalui koperasi,” melalui keterangan tertulis, dikutip Kamis (7/12/2023).

Kemudian, Frans menilai Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) lebih baik dibentuk sebagai koperasi primer setiap desa. Hal ini dikarenakan agar masyarakat dapat memilih fokus usaha berdasarkan pilihan proses produksi di mana diwajibkan berbeda antar setiap desa.

Lalu mengatur Koperasi Unit Desa (KUD) berperan sebagai koperasi sekunder pada setiap kecamatan. Nantinya, KUD ini menaungi setiap koperasi primer dari setiap desa.

“Selanjutnya mengatur keterlibatan koperasi simpan pinjam (KSP) untuk menciptakan induk koperasi di tingkat kota/kabupaten yang beranggotakan semua KUD dari setiap kecamatan ditambah dengan KSP itu sendiri,” lanjutnya.

Dia menilai syarat keempat ini bisa terwujud karena KSP memiliki kompetensi dan sumber daya yang lebih baik dibandingkan KUD.

Dengan saling terhubungnya ekosistem tadi, Frans menjelaskan dapat mendorong melalui digitalisasi. Tentunya, dengan adanya aplikasi platform digital sebagai penghubung ke semua proses bisnis tadi.

“Jangan lupa aturkan juga kewajiban penggunaan platform digital tersebut agar tercipta kepastian bayar atas pinjaman yang diberikan KSP kepada setiap koperasi ataupun anggota koperasi di bawah naungannya,” jelasnya.

Frans pun berharap pengaturan regulasi yang jelas dan kuat tersebut dapat diambil oleh pemimpin berikutnya. Hal ini dikarenakan agar Indonesia bisa mewujudkan ketahanan pangan melalui swasembada beras sekaligus tampil sebagai raja beras dunia seperti India.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan yang mengaku salut atas kesuksesan India yang masih bisa surplus produksi beras sebanyak 7 juta ton dengan jumlah penduduk mencapai 1,4 miliar orang. Angka tersebut berhasil menggeser Cina sebagai negara berpenduduk terbanyak di dunia.

Menurutnya, strategi yang dilakukan oleh negara India pernah diterapkan di Indonesia. Strategi tersebut juga terbukti berhasil pada era pemerintahan Presiden Soeharto.

“Strategi India ini masih relevan untuk diterapkan di Indonesia ke depan, apalagi ketahanan pangan menjadi isu dan prioritas utama pemerintah saat ini. Bayangkan betapa masifnya produksi beras negara India dengan mengandalkan pemberdayaan koperasi,” imbuhnya.

Sumber : finance.detik

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.