Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pembukaan perdagangan hari ini berada di zona merah ke level 6.925,16, atau 32 poin (-0,47%). IHSG sebelumnya pada penutupan perdagangan kemarin juga ditutup turun ke level 6.958.
Mengutip data RTI, Jumat (17/11/2023), IHSG bergerak di level tertingginya di 6.959 dan terendahnya 6.920. Sebanyak 159 saham bergerak naik di awal perdagangan, 145 saham turun dan 210 saham belum bergerak. Market cap tercatat mencapai Rp 10.932 triliun.
Mengutip riset Ajaib Sekuritas, adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada kuartal III-2023 tercatat di level US$ 393,7 miliar, turun dari kuartal sebelumnya sebesar US$ 396,5 miliar.
Secara tahunan, posisi ULN tersebut mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,1%. Adapun rasio ULN terhadap PDB pada kuartal III-2023 tercatat sebesar 28,9%, lebih rendah dari rasio kuartal sebelumnya 29,3% dan didominasi oleh utang jangka panjang mencapai 87,6% dari total ULN.
Sementara itu, Investor asing kembali melakukan aksi akumulasi di pasar ekuitas domestik senilai Rp 405,65 miliar seiring dengan rilis data ekonomi domestik, seperti surplus neraca dagang dan pertumbuhan ekonomi yang masih mencatatkan akselerasi.
Dari Mancanegara, Amerika Serikat (AS) melaporkan penjualan retail (retail sales) periode Oktober 2023 naik 2,5% yoy, pertumbuhan tersebut lebih lambat dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 4,1% yoy. Secara bulanan, penjualan retail terkoreksi 0,1% dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat tumbuh 0,9%. Penjualan dari sektor kendaraan bermotor, toko furniture dan bahan bakar mengalami koreksi.
Dari Asia, Jepang melaporkan defisit neraca dagang pada Oktober 2023 sebesar JPY 662,55 miliar, setelah pada bulan sebelumnya tercatat surplus JPY 72,1 miliar. Jika dibandingkan dengan periode Oktober 2022, defisit neraca dagang mengalami perbaikan dari JPY 2.205,94 miliar. Impor terkoreksi 12,5% yoy, sedangkan ekspor tumbuh 1,6% yoy.
Saham – saham yang direkomendasikan, antara lain:
EMTK
Buy : 580
TP : 600
Stop loss : <560
EMTK bullish continuation di atas MA (5 dan 20) berpotensi membentuk double bottom. Indikator MACD bar histogram positif dan stochastic bergerak naik ke area middle to overbought.
EMTK termasuk ke dalam konstituen baru dalam MSCI Small Cap Indexes periode November 2023. Sementara itu, angka inflasi AS yang telah melandai di level 3,2% yoy pada Oktober 2023 dan potensi The Fed menahan suku bunga pada FOMC Desember mendatang jadi katalis positif bagi emiten di sektor teknologi.
TBIG
Buy : 2.050
TP : 2.110
Stop loss: <2.000
TBIG secara major tren bullish di atas MA-100, berpotensi reversal dari bearish jangka pendek membentuk bullish piercing di area support. Indikator stochastic crossing di area oversold.
TBIG akan melaksanakan tender offer 1 miliar lembar saham atau setara dengan 4,42% dari jumlah saham yang beredar. Harga pelaksanaan tender offer sebesar Rp2.300 per lembar saham. Periode penawaran dilaksanakan pada 14 Desember 2023 hingga 12 Januari 2024.
ACES
Buy : 830
TP : 855
Stop loss : <800
ACES bullish jangka pendek berpotensi membentuk double bottom. Pergerakan harga di atas MA (5,20,100). Indikator MACD bar histogram melemah terbatas dalam momentum akumulasi dan stochastic bergerak naik.
Sepanjang kuartal III-2023, ACES membukukan pendapatan senilai Rp5,49 triliun atau tumbuh 12,6% yoy. Secara bottom line laba bersih ACES terakselerasi 36,6% yoy, setara dengan Rp486,8 miliar. Adapun Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Oktober 2023 tercatat di level optimis sebesar 124,3, lebih tinggi dari September 2023 sebesar 121,7 turut jadi katalis positif ACES.
Sumber : Finance.detik