PT Rifan Financindo Berjangka – Harga emas kembali mencetak rekor tertinggi di Asia pada Selasa, mencapai $3.749,27 per ons. Kenaikan ini terjadi meski sejumlah pejabat The Fed memberi pernyataan hati-hati terkait arah kebijakan moneter. Investor tetap fokus pada siklus pemangkasan suku bunga yang dimulai pekan lalu, setelah bank sentral AS memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.
Minat investor terhadap emas kian terlihat dari aliran masuk ke ETF emas, yang meningkat dengan laju tercepat dalam lebih dari tiga tahun pada Jumat lalu. Analis BMO Capital Markets menilai arus masuk ETF ini menjadi pendorong utama reli emas, meski sebelumnya sempat terkoreksi setelah komentar Ketua The Fed Jerome Powell yang menahan ekspektasi pelonggaran lebih agresif.
Tidak hanya emas, perak juga bertahan di sekitar $44 per ons setelah reli tiga hari beruntun. Lonjakan volume perdagangan opsi iShares Silver Trust mencapai 1,2 juta pada Jumat lalu tertinggi sejak April 2024 menunjukkan dukungan spekulatif yang makin menguat. Baik emas maupun perak menjadi komoditas dengan kinerja terbaik tahun ini, ditopang oleh pelonggaran moneter, peningkatan cadangan bank sentral, serta ketegangan geopolitik.
Ke depan, pasar akan mencermati data inflasi AS melalui indeks PCE yang rilis Jumat ini. Jika inflasi melambat, peluang pemangkasan suku bunga lebih lanjut akan semakin besar. Kondisi ini bisa memperkuat daya tarik emas sebagai aset lindung nilai, sementara perak berpotensi melanjutkan tren positifnya bersama logam mulia lain.
Sumber : Newsmaker.id
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA – Gn