Emas Nyaris $3.600 Apa Sih Pemicunya?

Emas bertahan dekat rekor tertinggi setelah data tenaga kerja AS yang lemah memicu lonjakan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed. Di awal sesi Asia, harga spot cuma kurang dari $10 dari puncak terbaru di dekat $3.600 per ons, setelah sempat melesat hingga 1,5% pada Jumat malam. Pasar menilai perlambatan perekrutan dan kenaikan tingkat pengangguran ke level tertinggi sejak 2021 sebagai alasan kuat untuk kebijakan yang lebih longgar.

Pelaku pasar derivatif kini memprice-in hampir tiga kali pemotongan suku bunga hingga akhir tahun. Suku bunga yang lebih rendah membuat aset tanpa imbal hasil seperti emas jadi lebih menarik. Permintaan aset lindung nilai juga tetap kuat di tengah kekhawatiran soal arah dan independensi bank sentral AS.

Dalam tiga tahun terakhir, harga emas dan perak sudah lebih dari dua kali lipat, ditopang risiko geopolitik, ekonomi, dan perdagangan global. Tekanan terhadap independensi The Fed meningkat seiring eskalasi serangan Presiden Donald Trump, termasuk ambisi meraih “mayoritas” di bank sentral dan menurunkan suku bunga. Investor juga menunggu putusan penting terkait dasar hukum pencopotan Gubernur The Fed Lisa Cook. Goldman Sachs menilai emas berpotensi mendekati $5.000 jika independensi The Fed terganggu dan sebagian dana beralih dari Treasury ke bullion.

Faktor pendukung lain: pemerintahan AS resmi mengecualikan batangan emas dari tarif berbasis negara, merapikan kebingungan sebelumnya di kalangan pelaku impor. Di China, PBOC menambah cadangan emas untuk bulan ke-10 berturut-turut pada Agustus, menegaskan upaya diversifikasi dari dolar AS. Pada 06:52 pagi di Singapura, emas spot naik 0,2% ke $3.592,91 per ons; Indeks Dolar Bloomberg naik 0,1%. Perak dan platinum melemah tipis, sementara paladium nyaris tidak berubah.

Sumber : Newsmaker.id
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA – Gn

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.