Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,14% ke level 7.143 pada pembukaan perdagangan, Selasa (30/1/2024). Saham Prajogo Pangestu seperti BREN dan TPIA tetap menguat.
Indeks komposit melemah sebesar 12 poin atau setara 0,14% ke posisi 7.143. IHSG sempat melampaui level pembukaan dari 7.157 menjadi 7.160, namun tidak berlangsung lama karena terjerembab ke posisi terendah di 7.134. Penurunan terjadi karena ada 207 saham yang menekan laju indeks komposit. Diantaranya adalah PTBA 1,1%, BBRI 1,3%, BYAN 0,7% dan TLKM 0,5%.
Kendati demikian masih ada 193 saham yang menguat. Misalnya adalah AMMN 1,7%, BREN 1% dan TPIA 0,91%. Pada pagi ini, investor terpantau mentransaksikan 2,83 miliar saham sebanyak 195.081 kali dengan perkiraan nilai mencapai Rp1,21 triliun. Adapun kapitalisasi pasar IHSG telah mencapai Rp11.392 triliun. Tim Analis MNC Sekuritas melihat penguatan IHSG pada kemarin, Senin (29/1/2024), disertai dengan munculnya volume pembelian.
Namun mereka tidak memungkiri bila secara teknikal pergerakan IHSG masih berada di fase downtrend. “Saat ini posisi IHSG diperkirakan sedang berada di awal wave c dari wave (ii) sehingga pergerakannya masih rawan melanjutkan koreksinya ke rentang 6.925-7.021. Meskipun menguat, diperkirakan akan cenderung terbatas untuk menguji 7.140-7.165.
Adapun tim analis MNC Sekuritas pada perdagangan hari ini merekomendasikan saham BMRI yang sudah menguat 2,78% ke Rp6.475 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian dan mampu menembus MA20.
BMRI Chart by TradingView “Namun demikian, kami memperkirakan posisi BMRI saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [v], sehingga pergerakan BMRI masih rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk Buy on Weakness Rp6.050-Rp6.275,” tulis tim pada Selasa (30/1/2024). Selain BMRI, MNC Sekuritas juga merekomendasikan saham SMGR yang ditutup menguat 0,40% ke Rp6.200 karena masih didominasi oleh volume pembelian. Adapun penguatan SMGR masih tertahan oleh MA20.
“Kami memperkirakan, posisi SMGR saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave C dari wave (Y), sehingga pergerakan SMGR berpeluang melanjutkan penguatannya. Buy on Weakness Rp6.000-Rp6.125,” ungkapnya. Terakhir MNC Sekuritas merekomendasikan saham UNTR yang menguat 1,52% ke Rp23.325 karena disertai oleh volume pembelian.
Selama UNTR masih mampu bergerak di atas Rp22.325 sebagai stoplossnya, maka posisi UNTR saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave C dari wave (A), sehingga UNTR masih berpeluang melanjutkan penguatannya ke Rp22.700-Rp23.100.
Sumber : market.bisnis